Untuk ketiga kalinya aku pindah kost
lagi. Semenjak ibuku berpisah dengan ayahku, waktu aku kecil. Itu sebabnya aku
dan ibuku sering pindah-pindah kost. Dan kali ini kami menemukan rumah kost
yang sedikit mewah. Bisa dibilang ini adalah rumah kost paling mewah diantara
rumah kost sebelumnya. Rumah ini berlantai dua. Dan tampaknya belum ada yang
tinggal di sini. Letaknya tak jauh dari rumah kost yang lama.
Ibuku pun segera
menghubungi si pemilik kost. Setelah sepakat, kami pindahkan barang-barang
sedikit demi sedikit ke rumah itu sampai selesai.
Hari
pertama di rumah kost, setelah pulang sekolah. Ibuku sedang tidak ada di rumah.
“Hmmm… sepi sekali, lain kali aku akan ajak teman-temanku bermain kesini ahh.”
gumamku sambil makan siang di ruang tamu. Setelah makan, waktunya untuk mandi. Aku
bergegas menuju kamarku. Tiba-tiba aku mendengar suara sesuatu yang jatuh di
ruang tamu. Jantungku langsung berdebar kencang, dan aku coba melihat apa yang
terjadi. Ternyata hanya kaki kursi goyang tua yang patah. “Bagaimana ini bisa
patah? Atau mungkin karena ini sudah rapuh, yaa?” aku bertanya-tanya dan
sedikit kebingungan. Setelah itu, aku mandi. Saat sedang mandi aku mendengar suara
orang membuka pintu. Cepat-cepat aku mandi dan segera ke depan. Ternyata ibuku
yang membuka pintu.
Dua
minggu telah berlalu. Pada minggu pagi, aku saat itu sedang duduk-duduk santai
bersama ibuku di ruang tamu. Aku bertanya pada ibuku “Ma,, apa boleh aku
mengajak teman-temanku kesini? Disini rumahnya besar tapi sepi.. ya boleh
yaa!!”. “Boleh-boleh saja.” Jawab ibuku. Aku sangat senang mendengar itu.
Besoknya,
saat istirahat di sekolah. Aku duduk bersama teman-temanku. “Hey semuanya, apa
kalian bisa mampir ke rumahku, nanti pulang sekolah?” tanyaku pada
teman-temanku. “Ok.. kita kan belum tahu rumahmu, bukan?” jawab temanku yang
bernama Huda. “Sekalian kita kerjain PR!” sahut temanku Bima. “Ok.. ide bagus.”
sahut temanku Risky. “Ok..ok nanti kalian pulang dulu! aku tunggu di depan
sekolah.” suruhku.
Akhirnya
kami berempat bertemu di depan sekolah dan tiba di rumah kostku. “Waahh..
rumahmu bagus dan besar.” kagum Huda. “Yah.. sebetulnya ini rumah kostku…”
sahutku. “Bagaimana kalau kita main petak umpet? Rumahmu kan besar.” Ajak
Risky. “Kita selesaikan tugasnya dulu baru main!!” sahut Bima. Setelah selesai
mengerjakan tugas, kami main petak umpet. Kebetulan saat itu Huda yang jaga.
Saat itu aku dan Risky bersembunyi bersama di kamar mandi lantai dua, kamar
mandi yang agak menakutkan. Disini terjadi keanehan, saat itu Risky merasa
ketetesan air, saat itu juga aku menoleh ke wajah Risky. “Aaaaa……!!!” kagetku
sambil menunjuk wajah Risky. Kami berdua pun langsung berlari keluar dan menuju
ke bawah. Melihat kejadian tersebut kami hentikan permainannya dan ketakutan
setengah mati, sementara Huda dan Bima terus bertanya-tanya tentang itu.
Semenjak kejadian itu teman-temanku sedikit takut mendatangi rumah kostku lagi.
Dan aku sendiri menjadi berpikiran negatif tentang rumah ini. Tapi aku tak
menceritakan ini pada ibuku.
Satu
bulan setengah aku dan ibuku telah tinggal di rumah ini. Untung saja tak ada
kejadian aneh lagi yang terjadi. Tapi ada dua orang mahasiswa yang kost disini.
Mereka berdua sama-sama perempuan, yang satu berbadab kurus dan satunya
berbadan gendut. Dan anehnya, sebelum mereka kenal ibuku, mereka tak pernah
tidur di rumah kost setiap malamnya. Tapi setelah mereka mengenal ibuku, mereka
bercerita kalau banyak kejadian aneh di luar logika tejadi setiap malamnya,
itulah yang menyebabkan mereka enggan untuk tidur malam di rumah ini.
Suatu saat ibuku
berbincang-bincang dengan mereka, mereka memberitahu ibuku kalau malam itu
mereka tak pulang dan kebetulan si perempuan berbadan kurus membertahu ibuku
bahwa ia membeli baju baru yang
digantung di pintu, tetapi tak akan dipakai olehnya dan akan tetap digantung di
pintu. Lalu malamnya, tepatnya jam 12 malam. Ada seseorang yang membuka gerbang
rumah itu. Aku dan ibuku terbangun karena itu. Aku dan ibuku mencoba melihat
siapa yang membuka pintu gerbang. Ternyata si perempuan berbadan kurus pulang,
aku dan ibuku kaget. Dia juga memakai baju baru yang digantung di pintu. Dan
dia berlagak aneh. Setelah ia masuk, ia mengajak ibuku bermain kartu di lantai
dua tempat kamar kedua perempuan yang baru itu. Tapi aku memberitahu ibuku
untuk tidak mengikutinya, tapi aku menyuruh ibuku untuk tidur kembali. Paginya,
perempuan berbadan kurus dan gendut itu berboncengan pulang ke rumah. Dan ibuku
bertanya pada mereka “Pagi.. Apa tadi malam kamu pulang?”. “Nggak… aku tadi
malam menginap di rumah ibuku.” jawab perempuan berbadan kurus dengan
menggunakan baju biasa. Mendengar itu aku dan ibuku tercengang ketakutan tak
tahu siapa yang pulang tadi malam.
Aku dan Ibuku
semakin ketakutan melihat kejadian-kejadian ini. Malamnya aku dan ibuku tak
bisa tidur dan tiba-tiba kami mendengar suara orang mandi dan cuci piring. Kami
pun tak pedulikan itu dan memcoba untu tidur.
Satu minggu
kemudian ada keluarga yang tinggal di rumah ini. mereka punya satu anak
perempuan. Istrinya berasal dari Kalimantan. Dan suaminya aku tak tahu.
Kejadian aneh terjadi lagi saat aku pulang sekolah aku mendengar ibu keluarga
tersebut sedang ditelepon oleh keluarganya di Kalimantan. Katanya “Di rumah ini
terdapat cucu sampai buyutnya setan!!”. Aku langsung merinding mendengar itu.
Ditambah lagi, anak perempuan keluarga itu sering melihat nenek-nenek yang
ingin mengajaknya bermain.
Melihat semua
ini aku dan ibuku memutuskan untuk pindah dari rumah tersebut. Setelah aku
mendapatkan rumah kost yang baru, aku dan ibuku segera memindahkan
barang-barang ke tempat kostku yang baru. Dan ada mitos dari RT setempat yang
mengatakan bahwa rumah tersebut dibuat untuk pesugihan. Entah percaya atau
tidak yang penting, aku telah mengalami kejadian yang benar-benar aneh.
Keluargaku dan teman-temanku menyebut rumah itu ‘Istana Mengerikan’ dan aku tak
akan pernah datang ke rumah itu lagi.
………………...THE END………………..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar