ADAPTASI
TINGKAH LAKU
Adaptasi tingkah laku
adalah penyesuaian organisme terhadap lingkungan dalam bentuk tingkah laku. Adaptasi
tingkah laku mudah kita tebak karena adaptasi ini bertujuan untuk menhindarkan
diri dari kematian .Kematian dari serangan predator , kematian dari perubahan
iklim ataupun perubahan dari proses fisiologis.
1.
Adaptasi
Tingkah Laku pada Hewan
ü MIMIKRI
Bunglon melakukan
mimikri, yaitu mengubah-ubah warna kulitnya sesuai dengan warna lingkungan/tempat
hinggapnya. Dengan mengubah warna kulitnya sesuai dengan lingkungannya, bunglon
terlindung dari pemangsanya sekaligus tersamar dari hewan yang akan
dimangsanya. Jika berada di dedaunan, warna kulit bunglon menjadi hijau.
Sebaliknya, apabila berada di tanah, warna kulit bunglon menjadi seperti tanah
(kecokelatan) Dengan demikian, bunglon dapat terhindar dari bahaya dan
sekaligus lebih mudah menangkap mangsanya.
ü KAMUFLASE CUMI / kantung tinta
Cumi-cumi dan gurita
memiliki kantong tinta yang berisi cairan hitam. Bila musuh datang, tinta
disemprotkan ke dalam air sekitarnya sehingga musuh tidak dapat melihat
kedudukan cumi-cumi dan gurita. Cumi-cumi mengeluarkan tinta/cairan hitam
ketika ada bahaya yang mengancamnya. Cumi-cumi juga mampu mengubah-ubah warna
kulitnya sesuai dengan warna lingkungannya.
ü KELENJAR BAU
Pada Walang sangit ,
Musang , dan hewan hewan yang mengeluarkan bau. Musang dapat mensekresikan bau
busuk dengan cara menyemprotkan cairan melalui sisi lubang dubur. Sekret
tersebut berfungsi untuk menghindarkan diri dari musuhnya.
ü RACUN ( BISA)
Kalajengking melindungi
dirinya dari musuh dengan menggunakan sengatnya. Sengatnya ini mengandung racun
yang dapat membunuh musuhnya. Selain kelajengking, hewan lain yang menggunakan
zat racun untuk melindungi dirinya dari serangan musuh adalah, kelabang, lebah,
ular, dll
ü PURA PURA MATI
Beberapa hewan
berpura-pura tidur atau mati ,misalnya tupai Virginia. Hewan ini sering berbaring
tidak berdaya dengan mata tertutup bila didekati seekor anjing.
ü CANGKANG/KARAPAX
Siput memiliki
pelindung tubuh yang keras dan kuat yang disebut cangkang. Hewan jenis ini
melindungi diri dari musuhnya dengan cara memasukkan tubuhnya kedalam cangkang.
Selain siput, kura-kura, dan penyu juga memiliki Karapax sisi Dorsal dan
Plastron dididi ventral , cangkang yang digunakan untuk melindungi diri
dari musuhnya.
ü RESPIRASI MAMALIA / REPTIL LAUT
Hewan vertebrata dari
golongan mamalia dan reptilia yang hidup di dalam air tetap bernapas dengan
paru-paru. Padahal paru-paru tidak dapat mengambil oksigen dari air. Paus dan
semua mamalia yang hidup di air, kurang lebih tiap tiga puluh menit muncul ke
permukaan air untuk menghirup oksigen. Ketika muncul ke permukaan air laut,
paus mengeluarkan sisa pernapasan berupa karbondioksida dan uap air yang sudah
jenuh dengan air sehingga terlihat seperti air mancur. Setelah itu paus
menghirup udara sebanyak-banyaknya sehingga paru-parunya penuh dengan udara.
Setiap saat paus muncul ke permukaan air untuk menghirup udara
sebanyak-banyaknya sampai paru-parunya penuh sekali, yaitu sekitar 3.350 liter.
Setelah itu, paus akan menyelam kembali ke dalam air. Dengan udara sebanyak
itu, paus mampu bertahan selama kira-kira setengah jam di dalam air. Sisa
oksidasi ini berupa karbon dioksida yang jenuh dengan uap air yang telah
mengalami pengembunan (kondensasi). Jadi paus melakukan tindakan demikian
karena alat pernapasannya berupa paru-paru tidak dapat memanfaatkan oksigen
yang terlarut di dalam air.
ü AUTOTOMI CECAK
Dalam keadaan bahaya,
cecak melakukan autotomi, yaitu memutuskan ekornya. Ekor cecak yang terputus
tetap dapat bergerak sehingga perhatian pemangsanya beralih pada ekor tersebut
dan cecak dapat menyelamatkan diri.
ü PENCARIAN FLAGELATA PENGAHASIL SELULLOSA PADA
RAYAP
Mengapa rayap dengan
mudah dapat mencerna kayu. Rayap mampu mencerna kayu bukan karena mempunyai
enzim yang dapat mencerna kayu, Melainkan karena di dalam ususnya terdapat
hewan flagellata yang mampu mencernakan kayu. Hewan flagellata mampu
menghasilkan enzim selulose. Secara periodik, rayap mengalami pengelupasan
kulit. Pada saat kulit mengelupas, usus bagian belakang ikut terkelupas,
sehingga flagellata turut terbawa oleh usus. Untuk mendapatkan kembali flagellata
tersebut, rayap biasanya memakan kembali kelupasan kulitnya. Berbeda dengan
rayap dewasa, rayap yang baru menetas suka menjilati dubur rayap dewasa untuk
mendapatkan flagellata.
ü BERKUBANG KERBAU
Ketika musim kemarau
kerbau akan mencari kubangan lumpur untuk ,mengurangi dehidrasi
ü HIBERNASI
Musim dingin adalah
musim yang sangat sulit bagi hewan. Banyak hewan yang tidak dapat bertahan
hidup pada musim yang keras ini. Beberapa hewan melewatinya dengan tetap giat
mencari makan. Sementara itu hewan yang lain bertahan hidup dengan terlelap
dalam suatu tidur khusus yang dinamakan hibernasi. Ciri-ciri hewan yang
melakukan hibernasi, yaitu suhu tubuh rendah serta detak jantung dan pernapasan
sangat lambat. Tujuannya untuk menghindari cuaca yang sangat dingin, kekurangan
makanan, dan menghemat energi. Contoh hewan yang melakukan hibernasi antara
lain ular, kura-kura, ikan, dan bengkarung yang tetap tinggal di sarangnya
selama musim dingin.
ü ESTIVASI
Di beberapa belahan
dunia, cuaca yang paling buruk adalah cuaca pada musim panas. Pada musim panas,
udara sangat panas dan kering. Beberapa hewan bergerak mencari tempat
perlindungan dan tidur.
Tidur di musim panas
disebut estivasi. Kata ini berasal dari kata latin yang berarti musim panas.
Tujuan hewan melakukan estivasi adalah untuk menghindari panas yang tinggi dan
kekurangan air. Lemur kerdil, kelelawar, dan beberapa tupai adalah mamalia yang
berestivasi untuk menghindari cuaca kering.
ü MEMATIKAN SEBAGIAN TUBUH ZINGIBERACEAE
Pada saat lingkungan
dalam keadaan kering, tumbuhan yang termasuk suku jahe-jahean akan mematikan
sebagian tubuhnya yang tumbuh di permukaan tanah.
ü PENGGUGURAN DAUN JATI
Pada musim kemarau.
tumbuhan tropofit, misalnya pohon jati dan randu, menggugurkan daunnya.ini
dilakukan untuk mengurangi evaporasi , transpirasi air pada tubuhnya dengan
mengurangi semaksimal mungkin permukaan efektif tubuhnya
ü MIGRASI
Ikan salem raja di
Amerika Utara melakukan migrasi untuk mencari tempat yang sesuai untuk
bertelur. Ikan ini hidup di laut. Setiap tahun, ikan salem dewasa yang berumur
empat sampai tujuh tahun berkumpul di teluk di sepanjang Pantai Barat Amerika
Utara untuk menuju ke sungai. Saat di sungai, ikan salem jantan mengeluarkan
sperma di atas telur-telur ikan betinanya. Setelah itu ikan dewasa biasanya
mati. Telur yang telah menetas untuk sementara tinggal di air tawar. Setelah
menjadi lebih besar mereka bergerak ke bagian hilir dan akhirnya ke laut.
Sumber : http://biologigonz.blogspot.com/
thanks yaa ..
BalasHapuslumanyan tuk selesain' tugas.